Peternak Sapi SPR Jayagiri Bali Minta Program Bantuan Berkelanjutan Terus Berjalan
Kunjungan Kerja Komisi IV DPR ke Sentra Peternak Rakyat (SPR) Desa Belok/Sidan, Kabupaten Badung dimanfaatkan oleh para peternak sapi di Desa tersebut untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada para Anggota DPR.
Peternak Sapi di Bali berharap agar bantuan dari pemerintah terus dilakukan secara berkelanjutan, seperti disampaikan Manager SPR Jayagiri, Kadek Dwi Pebri Dyantari bahwa para petani berharap bantuan dari pemerintah terus berlanjut. Pasalnya belum semua peternak mendapat bantuan serupa. Keberlanjutan bantuan bisa membantu bisnis kolektif mereka. Pada akhirnya, para peternak ini bisa mewujudkan kedaulatan usaha.
Seperti yang disampaikan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita bahwa pemerintah telah mengucurkan bantuan diantaranya proyek inseminasi dari semen beku. Ini bertujuan untuk meningkatkan produksi. Bantuan tersebut masuk dalam program 'wajib bunting' yang sedang diusung Kementerian Pertanian bidang peternakan.
Selain bantuan program ini, pemerintah juga memberi bantuan penguatan pakan. Bantuan ini meliputi pemberian pakan sebanyak dua kg per hari selama 150 hari. Bantuan diberikan pada sejumlah anggota SPR.
Dyantari mengatakan, dengan adanya bantuan bisa membantu produksi sapi lebih banyak dan menjamin kesejahteraan peternak. Saat ini SPR baru berjalan selama satu tahun terakhir. Anggotanya mencapai 493 orang dengan kepemilikan terhadap sekitar 1.960 sapi.
Meskipun demikian, Dyantari menilai bahwa para peternak masih bisa mandiri dengan upaya mereka. Selain memelihara sapi, para peternak di SPR Jayagiri juga menanam padi serta tanaman buah-buahan dan kotoran dari sapi tersebut yang dimanfaatkan untuk pupuk.
Anggota Komisi IV Ono Surono mengusulkan agar SPR Jayagiri segera membuat Koperasi sehingga keuangan mereka bisa terorganisir dengan baik. Selain itu akan memberi kemudahan dalam pengajuan modal untuk pengembangan ternak di desa tersebut. Dengan Koperasi ini maka akan mempermudah sistem penyaluran dan penjualan hasil ternak mereka lebih jelas, tidak mengandalkan lagi tengkulak.
Selain itu, Ono Surono tegaskan bahwa dengan keberadaan koperasi juga untuk mencegah peternak menjual betina-betina produktif mereka.
"Kita akan berusaha maksimal untuk memperjuangkan kebutuhan-kebutuan para peternak sapi terutama akan meminta pemerintah terus menyalurkan bantuan dengan pembinaan dan pelatihan bagi para peternak sapi.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR Titiek Soeharto menambahkan, jika para peternak sapi menghasilkan kinerja yang baik maka program bantuan pasti akan berlanjut. Anggota Komisi IV DPR RI yang meninjau lokasi peternakan SPR berjanji akan memperjuangkan kebutuhan-kebutuhan mereka meski tidak bisa semua. "Kalau berhasil pasti dilanjutkan, dan kita patut berbangga bahwa kualitas sapi Bali mampu bersaing dan memiliki nilai jual yang tinggi," ungkapnya. (skr)/foto:singgih/iw.